Minggu, 12 Februari 2012

Judika

 

Judika Nalon Abadi Sihotang lahir di Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara, 31 Agustus 1978 adalah seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia yang meraih runner-up Indonesian Idol 2. Ia adalah anak ke-6 dari 7 bersaudara menghabiskan masa kecilnya dengan berbagai macam kegiatan. Bakat bernyanyinya sudah tampak semenjak Judika masih duduk di bangku Sekolah Dasar Inpres di Brastagi. Bahkan ia sempat membuat grup vokal bersama Roy (adik) dan Juneidi (sahabat) Jonathan (sahabat) dan juga dikontrak di sebuah hotel internasional berbintang 5 di Brastagi. Judika kecil tidak puas berbangga hati ketika banyak yang bilang ia punya potensi menjadi bintang. Lantas ia menjajal kemampuannya lewat Bahana Suara Pelajar dan keluar sebagai juara pertama untuk tingkat Sumatera Utara dan cukup puas di posisi ketiga untuk tingkat Nasional.
Tak hanya berprofesi sebagai penyanyi, Judika juga mulai merambah dunia akting. Ia bermain di film “Si Jago Merah” pada 2008, dan pada 2009 bermain di film “The Tarix Jabrix 2″. Bersama kekasihnya, Duma Riris Silalahi ia juga bermain di film “Impal (pariban)”.
Di ajang Indonesian Movie Awards 2009, Judika mendapatkan penghargaan dalam kategori Pemeran Pendatang Baru Pria Terbaik lewat film “Si Jago Merah”.
Perjalanan
* Top 24: Sedih Tak Berujung – Glenn Fredly
* Top 12: Karma – Cokelat
* Top 11: Terlalu Manis – Slank
* Top 10: This I Promise You – ‘N Sync
* Top 9: Puncak Asmara – Utha Likumahua
* Top 8: Rocker Juga Manusia – Seurieus
* Top 7: Hampa – Ari Lasso
* Top 6: Making Love Out Of Nothing At All – Air Supply
* Top 5: Aku Cinta Kau Dan Dia – Ahmad Band
* Top 5: Sepenuh Hati – Ariyo
* Top 4: Rahasia Hati – Element
* Top 4: Can’t Help Falling In Love – Elvis Presley
* Top 3: Heaven – Bryan Adams
* Top 3: Marilah Kemari – Various Artists
* Grand Final: Semua Untuk Cinta – lagu baru
* Grand Final: Rocker Juga Manusia – Seurieus
* Grand Final: Jemu – Koes Plus / Armand Maulana
Diskografi
* Seri Cinta (2005)
* One (2007)
Filmografi
* Si Jago Merah (2008)
* The Tarix Jabrix 2 (2009)




PRESS RELEASE



JUDIKA
SETENGAH MATI MERINDU

Judika adalah salah satu penyanyi solo pria terbaik yang dimiliki negeri ini. Ditangannya, lagu dengan warna apa saja bisa dibawakan dengan pas. Jangkauan vokalnya yang tinggi pun menjadi ciri khasnya tersendiri. Baik rekaman maupun di panggung pertunjukan, vokal Judika akan memikat siapa saja.

Dan di tahun 2010 ini Judika kembali unjuk kebolehan melalui album kedua yang berjudul Setengah Mati Merindu. Ini merupakan album solo keduanya setelah sebelumnya ia merilis debut album berjudul One di tahun 2006. Jeda waktu selama 4 tahun ini cukup bagi Judika untuk mempersiapkan albumnya dengan matang.

“Kalau di album pertama, saya sepenuhnya menyanyi, maka di album sekarang saya terlibat banyak. Mulai dari memikirkan konsep, milih lagu, hingga membuat lagu sendiri, “jelas Judika.

Pengalamannya malang melintang di panggung musik dan rekaman memberikan pengalaman kepada pemuda berdarah batak ini bagaimana untuk tetap bertahan di dunia entertainment. Dan semua pengalaman itu tertuang sepenuhnya dalam album barunya ini. Hasilnya adalah album berisi 10 lagu dengan warna musik yang beragam mulai dari pop rock, RnB, bahkan melayu. Meski terkesan ‘ramai’ namun album ini memberikan satu benang merah yaitu lagu-lagunya akrab dan mudah untuk dicerna oleh kuping orang Indonesia.

Lagu Setengah Mati Merindu dipilih sebagai single pertama. Lagu ciptaan Ade Domino yang aransemennya  digarap oleh Tohpati ini adalah lagu pop dengan melodi yang simple namun tetap memberikan sajian yang indah. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang memendam rindu yang sangat besar kepada kekasihnya. Judika dengan pas menyanyikan lagu ini dengan segenap ekspresi.

Nikmati juga karya Judika dalam lagu berjudul Andai, Aku Yang Tersakiti, serta Ku Tak Mampu. Rupanya bakat menulis lagu Judika sudah terpupuk lama. Dengan berbekal memainkan gitar dan piano, Judika selalu memanfaatkan waktu untuk membuat lagu. Hingga kini tak kurang dari 50 lagu hasil karyanya. Dan menariknya hampir semua lagu tersebut diciptakan saat Judika sedang patah hati.

Dalam lagu Bukan Dia Tapi Aku, ciptaan Ilham (jebolan dari Indonesian Idol), dapat disimak lagu dengan nafas R&B dan rock ballad. Disini emosi yang kental dimunculkan dengan prima oleh Judika lewat lengkingan yang ekspresif, memberikan deskripsi bagaimana rasa hati tersakiti karena dikhianati oleh sang kekasih.

Judika membawakan satu lagu lama berjudul Satu Kata. Lagu yang dulu dibawakan oleh penyanyi rock era 80-an Harry Moekti. Lagu ini dibawakan secara apik dengan gaya slow rock.

Suasana segar dapat disimak lewat lagu berjudul Aku Cinta Indonesia, karya Ramadhan.. Lagu bertempo cepat ini memotret fenomena sosial dimana ada sejumlah selebriti yang berlogat kebule-bulean meskipun tinggal di Indonesia dan menyantap masakan Indonesia. Dihadirkan dengan lirik jenaka, Judika tampil dengan lengkingan vokal ala Queen. Masih karya Ramadhan, Judika membawakan lagu bertajuk Darah Tinggi, lagu bernafaskan rock n’ roll dengan lirik yang jenaka. Liriknya lugas, mengupas naik turunnya hubungan percintaan yang jika tidak pintar disiasati bisa membuat darah tinggi.

Album Setengan Mati Merindu ini adalah persembahan maksimal dari seorang Judika. Ia berharap semangat untuk memberikan yang terbaik lewat album ini dapat bervibrasi dan diterima oleh para pencinta musik Indonesia.

ANAK AJAIB DARI MEDAN
Masyarakat Indonesia mengenal Judika sebagai juara kedua Indonesian Idol 2 di tahun 2005. Suaranya yang prima meloloskannya dari persaiangan ketat ajang kompetisi yang paling bergengsi di negeri ini. 

Judika lahir di Sidakalang, Sumatera Utara pada 31 Agustus 1978 dengan nama lengkap Judika Nalon Abadi Sihotang.. Ia adalah anak ke-6 dari 7 bersaudara menghabiskan masa kecilnya dengan berbagai macam kegiatan. Bakat bernyanyinya sudah tampak semenjak Judika masih duduk di bangku Sekolah Dasar Inpres di Brastagi. Bahkan ia sempat membuat grup vokal bersama Roy (adik) dan Juneidi (sahabat) serta Jonathan (sahabat) dan juga dikontrak di sebuah hotel internasional berbintang 5 di Brastagi. Judika kecil tidak puas berbangga hati ketika banyak yang bilang ia punya potensi menjadi bintang. Lantas ia menjajal kemampuannya lewat Bahana Suara Pelajar dan keluar sebagai juara pertama untuk tingkat Sumatera Utara dan cukup puas di posisi ketiga untuk tingkat Nasional.

Saat menginjak bangku kelas dua Sekolah Menengah Atas, Judika memutuskan untuk hijrah dari Brastagi ke Ibukota. Keputusannya ini tak lain adalah untuk mendapat porsi lebih banyak mengikuti festival-festival tarik suara dibandingkan di luar Jakarta. Sebagai anak luar kota, Judika termotifasi untuk berusaha lebih keras lagi meski ternyata persaingan di Jakarta tidaklah semudah yang ia bayangkan. Hampir patah arang ketika banyak festival yang ia ikuti tak satupun bisa ditaklukannya. Hingga akhirnya ia ditemukan oleh Chris Pattikawa, pencari bakat yang sukses melahirkan AB Three, ketika ia menjuarai ajang Asia Bagus di Singapura tahun 1998. Chris Pattikawa kemudian merekrutnya ke dalam grup vokal bernama Antero Boys. Lewat grup vokal inilah karir Judika semakin sukses. Berbagai penghargaanpun disabetnya hingga satu yang paling berkesan ketika ia bersama Antero Boys memenangkan Cerbul De Aur Song Festival di Rumania 2000.

Penyuka lagu-lagu melankolis Bryan Adams dan Michael Bolton ini merilis debut album yang berjudul One di tahun 2006 yang melejitkan hit single berjudul Bukan Rayuan Gombal.
Tak hanya berprofesi sebagai penyanyi, Judika juga mulai merambah dunia akting. Ia bermain di film "Si Jago Merah" pada 2008, dan pada 2009 bermain di film "The Tarix Jabrix 2".
Di ajang Indonesian Movie Awards 2009, Judika mendapatkan penghargaan dalam kategori Pemeran Pendatang Baru Pria Terbaik lewat film "Si Jago Merah".




FOR MORE INFORMATION:
www.sonymusic.co.id

0 komentar:

Posting Komentar